Selasa 7 Agustus lalu, Satelit Merah Putih menjadi trending topic di
dunia digital. Satelit Telkom 4 atau Satelit Merah Putih, diluncurkan
oleh SpaceX di Florida, Amerika Serikat, pada tengah malam waktu
setempat, atau tepatnya pukul 1.18 dinihari.
Kondisi itu berbeda dengan Telkom 3S yang lepas landas pada sore hari waktu setempat. Mengapa demikian?
Seperti diketahui, Telkom 3S diluncurkan di Guiana Space Center,
Kourou, Amerika Selatan pada 14 Februari 2017 lalu pukul 18.39 waktu
setempat. Ketika itu, cuaca di sekitar peluncuran masih terang.
Sementara, satelit Merah Putih melesat ke angkasa dari landasan roket
Cape Canaveral, saat hari sudah sangat gelap.
Usut punya usut, rupanya waktu peluncuran ini tak sembarang pilihan.
Ada perencanaan dan perhitungan yang tepat mengapa proses lepas landas
satelit dilakukan pada malam hari.”Waktu peluncuran satelit Merah Putih
karena kebetulan posisi Matahari sedang di selatan, jadi peluncuran
ditentukan posisi Matahari terhadap satelit. Saat berada di ketinggian
peluncuran, satelit harus ada di selatan. Sehingga, peluncuran Merah
Putih sekarang dilakukan malam hari waktu Florida,” jelas Ricky
Kusnandar, Manager Proyek Satelit Merah Putih di Jakarta.
Secara rinci, Ricky menyampaikan secara natural, bahwa Bumi berputar
mengelilingi Matahari, di mana setiap enam bulan sekali posisi Bumi
berada di utara dan enam bulan selanjutnya di selatan.
Untuk periode peluncuran September sampai April, posisi Bumi ada di
utara, maka dari itu Telkom 3S yang dilakukan Februari 2017 dilakukan
sore hari — yang saat itu berada di zona waktu Amerika. “Sekarang
satelit Merah Putih diluncurkan bulan Agustus. Ini Matahari ada di
selatannya Bumi, sebenarnya Bumi kita ada di utaranya Matahari, sehingga
posisinya itu malam hari waktu Eropa dan Amerika,” ucapnya.
Perhitungan tersebut dilakukan karena satelit pada umumnya usai
meluncur itu membutuhkan Matahari yang cahayanya untuk mengisi daya
satelit. “Ketika sampai di atas, kalau bisa dia sudah kena sinar
Matahari, karena sumber tenaga satelit adalah solar panel dari
Matahari,” kata Ricky. Sedangkan saat peluncuran, satelit Merah Putih
mengandalkan supply baterai dari internal, dimana pasokan baterai
tersebut sangat terbatas dayanya. (sumber: detik.com)
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar atau request sesuatu jangan lupa sisipkan alamat email anda untuk kami konfirmasi.Terima kasih.